Kamis, 17 Mei 2012

Papua Menjadi Provinsi Olah Raga, Mungkinkah?


Tidak dapat dipungkiri bahwa putera-puteri terbaik dari saudara kita di Papua telah memberikan sumbangsih cukup signifikan dalam prestasi dunia olah raga di tanah air. Statistik menunjukkan bidang olah raga atletik dan sepak bola merupakan cabang olah yang mendominasi atlet dari provinsi Papua ini. Menilik sisi lain dari tanah Papua yang masih banyak sumber daya alam yang potensial untuk kemakmuran warganya – hingga kini masih merupakan ‘pe-er’ bagi pemerintah daerah setempat dan pusat tentunya.
Sebagai salah satu provinsi terkaya di Indonesia, provinsi Papua sudah selayaknya memiliki infrastruktur olah raga kelas dunia. Provinsi Sumsel saja yang merupakan provinsi terkaya ke-4 (empat) di Indonesia sudah memiliki infrastruktur olah raga standar internasional di Jaka Baring Sport City. Fasilitas mewah dan megah ini sudah dibuktikan penggunaan pada even internasional saat digelarnya SEA GAME XXVI di Palembang dan Jakarta tanggal 11-22 Nopember 2011 lalu. Bukan tidak mungkin provinsi Papua yang nota bene ‘gudang’ olahragawan tanah air, dapat melakukan hal yang sama.
Pembangunan infrastruktur kelas dunia tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Namun investasi yang besar tersebut bila dibarengi oleh system manajemen yang baik dan perencanaan yang matang – akan memberikan efek yang positif bagi peningkatan kesejahteraan rakyatnya. Mungkin kita terperangah dengan milyarder dunia saat ini sudah banyak disabet oleh kalangan olah ragawan terutama sepak bola. Untuk ukuran Indonesia biaya transeferan pemain kelas dunia bisa mencengangkan! Betapa tidak. Ada transfer pemain dari klub sepak bola raksasa dunia yang rela mengeluarkan fulus sebesar hampir 300 Milyar Rupiah untuk satu orang pemain. Namun bagi pemilik dan pengelola klub sepak bola professional – berapapun biaya transfer pemain tidak menjadi masalah karena si pemain yang direkrut merupakan ‘asset’ bagi klubnya untuk menghasilkan pundi-pundi uang yang berlipat ganda nantinya.
Bila dipersiapkan lebih matang tentunya, suatu saat kita akan berpaling untuk menyaksikan pertandingan sepak bola dari Senayan ke Jaya Pura atau Biak. Mengapa? Karena di Papua telah berdomisili klub-klub sepak bola professional seperti Persipura, Persiwa atau Persiram yang telah mempunyai prestasi nasional dan internasional. Pemain dan pelatihnya sudah caliber internasional. Lalu siapakah fans mereka. Ya kita semua rakyat Indonesia. Kita semua  berhak untuk menjadi fans klub mana saja di tanah air ini. Mengapa? Sekali lagi, ketika pertandingan sepak bola akan dilaksanakan di tanah Papua – di sana sudah tersedia infrastruktur kelas dunia. Mulai dari Bandara Internasional, hotel, jalan tol hingga event organizer kelas dunia. Jadi ketika kita berada di sana (Tanah Papua) tak obahnya seperti kita berada di Senayan, Jaka Baring Sport City, Jalak Harupat, atau Kutai Kertanegara. Sekali lagi tantangan bagi setiap pemimpin daerah (Walikota/Bupati atau Gubernur) untuk berlomba-lomba meningkatkan pembangunan infrastruktur di daerahnya masing-masing agar suatu saat dengan semangat sportivitas (olah raga – red) akan mengadakan event olah raga nasional dan internasional. Provinsi Papua saat ini merupakan provinsi yang paling memungkinkan untuk menjadi pelopor sebagai provinsi olah raga pertama di Indonesia!

Banuayu, 17 Mei 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar