Jumat, 18 Mei 2012

Gagalkah Lady Gaga ke Indonesia?


Ada sepenggal percakapan dalam novel "Ayat-ayat Cinta" dimana ada seseorang yang anti Amerika yang tidak suka dengan tamu asing (wisatawan) yang datang ke Mesir. Di dalam bus tersebut terdapat juga seorang mahasiswa asal Indonesia yang ikut terlibat dalam dialog tersebut. Intinya ada yang pro dan kontra terhadap seorang bule yang ada dalam bus tersebut. Yang kontra mengatakan bahwa wisatawan asing tersebut merupakan musuh karena pemerintahnya dianggap telah mempelopori kejahatan sistemik terhadap bangsa Palestina dan Arab pada umumnya. Sedangkan yang tidak setuju justeru mengatakan bahwa si bule yang datang sebagai wisatawan tersebut harus dihormati sebagai tamu karena dalam agama (Islam) kita diwajibkan untuk memuliakan tamu. Selain itu sebagai tamu resmi negara, maka merekapun juga harus dihormati karena telah membayar pajak dan memberikan masukan terhadap devisa negara.

Saat ini ada artis yang kabarnya gagal masuk Indonesia karena kehadirannya akan lebih banyak menimbulkan mudharat daripada manfaatnya. Apalagi si artis kabarnya sering melakukan melakukan aksi erotisme di hadapan penontonnya. Sebenarnya hal ini dapat diatasi bila antara si tamu yang datang dan promotor yang membiayai kehadiran artis yang kontroversial tersebut dapat secara arif memilih kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan sesaat (bisnis/entertainment) atau keuntungan semata. Konon kabarnya ada tiket masuk yang dijual dengan harga mencapai 400  USD. Memang bisnis kreatif entertainment ini termasuk bisnis yang menggiurkan!

Jauh sebelum provinsi Aceh menjadi NAD sekarang ini, sudah jamak bagi siapa saja yang datang ke sana untuk berpikir dan bertindak menghargai bahwa Aceh adalah Serambi Mekah. Bahkan hingga sekarang ini siapa saja perempuan yang datang ke sana (baik muslimah atau non muslim) -- selalu menggunakan kerudung tatkala berada di sana. Namun tentunya tidak sesederhana itu ketika ada konser artis kelas dunia ke Indonesia untuk dapat berbusana dan bertingkah laku layaknya menghargai budaya Indonesia. Di banyak pengalaman justru ketika ada tamu artis ke suatu negara -- dimana si artis dan team kreatifnya memasukkan nilai-nilai budaya lokal negara yang dikunjungi saat konser, bukan tidak mungkin kehadiran si artis bukan saja menguntungkan dari sisi bisnis, tapi juga akan dikenang sebagai artis 'kelas dunia' yang mengakui keberagaman budaya dan values di setiap negara yang dikunjunginya.

Semoga ini dapat menjadi inspirasi bagi siapa saja 'artis tamu' yang akan datang ke tanah air. Indonesia adalah negara demokrasi yang memiliki nilai-nilai yang belum tentu sama dengan values yang dimiliki oleh si artis ketika ia berkunjung ke Indonesia.

Banuayu, 18 Mei 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar