Jumat, 17 Februari 2012

Kunjungan Sang Menteri Perhubungan

Pejabat tinggi negara ke luar negeri...? Itu sudah biasa.
Anggota dewan bepergian ke luar negeri? Ah, itu sudah biasa juga.
Artis atau Pengusaha jalan-jalan ke luar negeri? Ini malah sudah sangat biasa.

Tapi tunggu dulu. Beberapa minggu lalu BBC TV sempat menayangkan adanya kunjungan istimewa dari menteri perhubungan Kamboja ke Kementerian Perhubungan Inggris. Sang Menteri dari Kamboja itu minta 'diajari' membangun infrastruktur dan kemungkinan juga membangun 'system' lalu-lintas ala Inggris di negaranya.Nampaknya kementerian transportasi UK cukup serius menanggapi karena pihak Kamboja siap dengan segala konsekwensi atas komitmen membenahi sistem dan infrastruktur di negara mereka. Kita perlu meniru gaya kunjungan kerja menteri perhubungan Kamboja ini.Mengapa?

Sekitar tahun 1970-an ada beberapa orang delegasi dari kementerian pertanian dan perkebunan Vietnam yang datang ke Indonesia (tepatnya di Lampung).Saat itu mereka sangat serius untuk belajar menanam kopi dengan petani Indonesia. Bahkan di sekitar tahun yang sama beberapa orang engineer dari Petronas juga datang ke Pertamina untuk belajar perminyakan di Indonesia. Sekali lagi, mereka serius belajar dari Indonesia!
Vietnam akhirnya dapat belajar banyak dari petani kopi Indonesia -- bahkan mereka telah menerapkan sistim irigasi pada lahan kopi mereka, sementara itu petani kopi Indonesia masih menerapkan 'jurus lama' mereka dalam bercocok tanam. Petronas belajar dan bekerja keras selepas 'belajar' dari Pertamina. Mereka telah mengembangkan SDM dan teknologi agar Perusahaan Milik Negara itu bisa sejajar dengan negara-negara maju industri perminyakan seperti Amerika dan Inggris. Sekarang mereka telah menjadi investor perminyakan di luar Malaysia, sementara itu 'Sang Guru' telah berhasil mereka lampaui pencapaiannya.

Mungkin bisa dibayangkan bila sang Menteri Perhubungan Kamboja tersebut benar-benar menjalankan komitmennya untuk  membentuk sistem dan infrastruktur ala kota London, siapa tahun beberapa tahun ke depan -- ibu kota dan kota-kota besar di Kamboja akan sejajar dengan kota-kota seperti New York, London, atau Tokyo nantinya!
Ada baiknya bila pejabat kementerian perhubungan kita  juga mau belajar dan meniru sang pejabat dari negara tetangga itu.
Tidak ada kata terlambat untuk kemajuan. Better late than never!

Banuayu, 18 Februari 2012

Mang Tujah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar