Jumat, 17 Februari 2012

Berikan yang Terbaik untuk Negerimu!

Beberapa tahun lalu ketika bersama keluarga berdarma wisata di kaki Gunung Dempo -- sehabis tea walk di pagi hari, ada acara untuk membeli oleh-oleh. Dari berbagai tawaran yang ada, aku tertarik untuk membeli Teh Asli Gunung Dempo yang sejak aku dilahirkan -- hanya mendengar saja bahwa Gunung Dempo terkenal dengan perkebunan dan hasil tehnya! Hingga saat itu, terus terang belum pernah menikmati apa arti teh kualitas terbaik alias kualitas ekspor. Selama ini ternyata teh yang kami konsumsi -- ternyata kualitas ke sekian dari kualitas yang terbaik.

Menurut informasi bahwa teh kualitas terbaik (nomor satu) selama ini diperuntukkan untuk ekspor  ke manca negara, terutama ke Eropah. Jadi teh yang beredar selama ini di seputaran Gunung Dempo bukanlah kualiltas terbaik? Dan mengapa hal ini bisa terjadi? Sang petugas toko yang kebetulan juga karyawan di perkebunan milik negara itu menjelaskan bahwa teh kualitas terbaik sengaja untuk pasaran ekspor karena harganya mahal, sedangkan bila dijual di dalam negeri harga belinya terjangkau oleh konsumen.

Beberapa dekade lalu pemerintah kita membeli selusin pesawat F-16 dari negeri paman Sam. Menurut beberapa pengamat militer bahwa untuk penjualan pesawat ini, pihak Pentagon biasanya punya kategori kualitas pesawat mereka. Untuk kualitas pertama tentunya untuk kebutuhan dalam negeri mereka sendiri (USAF), kualitas kedua diperuntukkan bagi sekutu mereka (Israel, Inggeris, dan NATO), kualitas ketiga ditujukan kepada negara-negara masih dalam kategori pro Amrik seperti Jepang, Singapura, Filipina, Australia, dan lainnya.

Di negeri ini kejadiannya sangat ironi, industri strategis sekaliber PT DI (dulunya IPTN) yang semestinya sudah memproduksi pesawat N-2150 yang sekelas Boeing 737-200, ternyata keberadaannya 'nyaris tidak terdengar'  lagi. Pada saat pak BJ Habibie menjabat Presiden RI ke 3 tahun 1999 lalu, beliau selalu menyempatkan diri untuk ikut menjadi  Marketer bagi produk PT DI tersebut. Hal tersebut juga dilakukan oleh beberapa orang presiden Amerika terdahulu, tanpa terkecuali presiden Obama  saat ini. Ketika berada di Bali beberapa waktu lalu, sempat Obama menyaksikan MoU pembelian pesawat Boeing oleh salah satu maskapai penerbangan swasta Indonesia. Apa artinya semua ini?

Dengan kata lain bahwa sang pemimpin juga berkewajiban untuk menjual produk negerinya kepada negara lain agar selain produk dikenal luas, tentunya akan memberikan dampak pertumbuhan dan peningkatan devisa bagi negaranya. Suatu produk kualitas terbaik seharusnya harus dijajal 'keberhasilannya' di dalam negeri sendiri. Setelah itu dipakai, diakui kualitasnya, lalu menjadi produk kebanggaan nasional. Ingat, pesawat Boeing yang berseliweran di dunia ini, sebagian besar sudah berseliweran di angkasa Amerika. Karena mayoritas penerbangan nasional dan swasta di negara mereka menggunakan produk Boeing tersebut.

Seandainya visi pak BJ Habibie dulu dijalankan dengan komitmen kebangsaan yang tinggi, saat ini di angkasa Nusantara sudah berseliweran pesawat N 235 bahkan N-2150 untuk menjadi jembatan kemajuan ekonomi dan teknologi negeri ini. Bahkan bila pemimpin negeri ini mau berkomitmen untuk meningkatkan kebanggaan karya anak negeri, maka mobil Nasional bernama Kiat ESEMKA sudah dicanangkan sebagai pilot projek mobnas di seluruh tanah air. Tidak perlu lagi diragukan akan kemampuan anak-anak muda negeri ini. Jangankan hanya mobil, sepeda motor, atau lainnya -- sejarah telah membuktikan bahwa putera puteri terbaik bangsa ini telah berhasil membuat Pesawat Terbang beberapa dekade lalu. Lalu apa yang kurang di negeri ini?
Kurangnya semangat kebersamaan dalam jiwa kebangsaan untuk melakukan yang terbaik bagi negeri ini. Jadi wise words Bung Karno dan John F Kennedy dapat kita sandingkan dengan kondisi kekinian bangsa Indonesia sekarang, yakni:


       "Jangan pernah sekali-kali tidak menanyakan selama sejarah kehidupan kita, karya nyata dan terbaik apakah yang telah saya perbuat untuk negeri tercinta INDONESIA..."

Banuayu, 18 Februari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar