Jumat, 17 Februari 2012

Inspiring Leaders

Masih ingat slogan bung Karno; Amerika kita seterika. Inggeris kita linggis!
Atau, berikan aku seribu Pemuda, maka akan kupindahkan gunung Krakatau....
Lalu ada slogan teman Bung Karno yakni Jhon F. Kennedy yang mempunyai jargon;" jangan tanya apa yang Negara berikan kepadamu, tapi tanyalah apa yang Kamu berikan kepada Negaramu..."

Lalu, apakah saat ini kita kekurangan slogan dari para pemimpin kita?
Oh, tidak! Justeru kita kebanyakan slogan. Bahkan kita sebenarnya 'kebanjiran' slogan dan spanduk.
Apa sebenarnya yang terjadi? Apakah slogan itu kurang gagah? Jawabannya sebenarnya karena slogan dilahirkan dari pemimpin yang tidak mempunyai visi dan misi yang 'besar' untuk bangsanya. Jauh sebelum bangsa Amerika menginjakkan kaki di bulan, JFK telah membuat road map bahwa sekian tahun ke depan apa yang harus dilakukan sehingga pada saatnya nanti 'mimpi' manusia menginjakkan kaki di bulan menjadi kenyataan. Dengan kata lain kebanyakan pemimpin sekarang lebih senang "berbicara" daripada "bekerja keras" mewujudkan slogannya tersebut.

Mimpi atau visi tadi hendaklah dibangun atas dasar kepentingan dan kejayaan bangsa, bukan untuk kepentingan sesaat, kelompok, golongan tertentu, atau selama ia menjabat saja. Ketika Walt Disney selesai dibangun, orang berkata alangkah sayangnya si pencetusnya sudah meninggal. Dengan bangga isterinya menjelaskan bahwa suaminya telah 'melihat' hasil karyanya sebelum hasil karya tersebut dibangun.
Pemimpin yang bukan sekedar 'pemimpi' telah membangun bangunan impiannya di alam bawah sadarnya -- jauh sebelum hal tersebut menjadi kenyataan.

Saat ini kita butuh pemimpin yang memilik 'mimpi-mimpi' besar dan dapat diwujudkan secara konkrit untuk kemajuan bangsanya.

Banuayu, 17 Februari 2012

Mang Tujah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar