Jumat, 01 Juni 2012

Janji Sang Pengusaha India


Bila seorang penguasa prihatin dengan kehidupan rakyat yang dipimpin adalah hal biasa atau sudah semestinya! Namun bila yang prihatin dengan rakyatnya dan berusaha untuk membantu meringankan beban rakyatnya – hal ini patut dihargai. Adalah seorang pengusaha otomotif India bernama Sir Ratan Tata yang melihat betapa kondisi rakyat India yang dari 1.000 orang, yang memiliki kendaraan roda empat hanya 15 orang. Lalu apa moda transportasi rakyat kebanyakan di India? Jawabannya adalah kendaraan roda dua (sepeda motor) atau roda tiga (bajaj). Sayangnya sepeda motor itupun akhirnya ‘dipaksakan’ menjadi kendaraan ‘roda empat’ karena penumpang dari sepeda motor tersebut rata-rata tiga atau empat orang. Boleh jadi sepeda motor diibaratkan sebagai ‘familly vehicle’ bagi rakyat kebanyakan. Jadi memiliki kendaraan roda empat merupakan harapan atau bahkan mimpi dari sebagian besar rakyat India. Namun ada yang lebih memperihatinkan lagi – bahwa meskipun sudah overload – pengemudi atau penumpang sepeda motor tersebut enggan bahkan tidak peduli dengan keselamatan (tidak memakai helm).

Dilatarbelakangi kedua hal tersebut maka sang pengusaha untuk membuat cetak biru (blueprint) mobil rakyat (India) tersebut. Sejarah dunia menunjukkan bahwa Amerika juga punya program mobil rakyat, bahkan Jerman malah membuat icon produk mobil mereka dengan sebutan mobil rakyat (Volkswagen). Indonesia bahkan pernah mengadopsi mobil rakyat tersebut dengan MR 90 (mobil rakyat tahun 1990) yang diproduksi oleh Mazda (Jepang). Begitu juga dengan pencanangan mobil rakyat versi menjelang tahun 2000-an yakni mobil Timor yang diproduksi oleh Kia Motor (Korea). Awal tahun 2012 ini ada juga karya anak bangsa (SMK) diberi nama mobil Esemka. Sayangnya belum ada pengusaha otomotif nasional Indonesia atau  pejabat tinggi di bawah lembaga tertinggi Negara yang mendukung penuh karya anak bangsa ini. Bahkan ada diantara pejabat yang seolah-olah ‘tidak percaya’ bahkan ‘meragukan’ kemampuan anak bangsa sendiri!

Awalnya sang pengusaha otomotif India itu sudah berani mematok harga dengan mengatakan bahwa mobil produksi mereka bakal menjadi the cheapest car in the world (mobil termurah di dunia). Harga mobil tersebut dipatok seharga 100.000 Rupee atau setara 2.100 USD. Untuk mewujudkan membuat produksi mobil murah tersebut tidaklah mudah. Namun sang pengusaha tetap berkomitmen untuk menjadikan mimpi mobil murah tersebut menjadi kenyataan. Ia berpendapat; Promise is as Promise!
Komitmen ingin membantu rakyat agar dapat memiliki mobil dengan harga terjangkau akhirnya terwujudlah.

Adalah pak Sukiat yang mendirikan “Kiat Motor” untuk memproduksi mobil Esemka yang fenomenal itu. Semestinya pengusaha-pengusaha lainnya bisa bergabung untuk mendirikan perusahaan multi nasional yang kelak akan melahirkan mobil nasional yang murah untuk rakyat. Selain membuat mobil Tata Nano yang murah, kabarnya pihak Tata Motors juga akan membuat mobil listrik (Electric Vehicle/EV). Beberapa waktu lalu pak Dahlan Iskan selaku Meneg BUMN juga sempat melontarkan ide bahwa Indonesia sedang mempersiapkan suatu rancangan untuk pembuatan mobil listrik nasional. Langkah ini tentunya kita dukung karena dampak rencana kenaikan BBM (tertunda – red) telah banyak menimbulkan kerugian bagi rakyat. Semakin banyak para spekulan yang menyelundupkan BBM bersubsidi dan ujung-ujungnya konsumenlah (rakyat) yang dirugikan. Kita semua berharap janji pak Dahlan Iskan tersebut tetaplah janji sebagaimana janji yang mesti diwujudkan sebagaimana telah dibuktikan oleh seorang pengusaha otomotif dari India itu. Promise is as Promise!

Banuayu, 01 Juni 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar