Kamis, 19 April 2012

The Indonesian Invention Show



Setiap tahun dikenal Pekan Raya Jakarta atau Jakarta Fair adalah pameran terbesar di Indonesia. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak tahun 1968 hingga saat ini. Saat ini juga di bilangan Jakarta Barat telah berdiri bangunan megah SME Tower. Dengan bangunan yang megah ini dapat dijadikan pertemuan para pebisnis dari dalam dan luar negeri untuk membeli produk unggulan yang dibuat oleh UKM tersebut. Secara nasional saat ini perlu kita membuat event berjudul Penemuan Indonesia 2012 yang terdiri dari penemuan kreatif dan inovatif dari anak bangsa. Bangsa-bangsa yang telah lebih maju seperti Inggris misalnya, menyelenggarakan The British Invention setiap tahun untuk menggelar penemuan-penemuan yang inovatif oleh bangsa Inggris. Forum ini juga dihadiri para pebisnis dari penjuru dunia.

Setiap tahun mestinya negeri ini memamerkan pesawat terbaru produk PT DI, atau kapal cepat produksi PT PAL. Begitu pula dengan produk unggulan lainnya seperti Mobil Esemka atau laptop buatan anak negeri. Pameran seperti ini sangat diperlukan ditengah rendahnya ‘kepercayaan diri Nasional’ kita. Berita tentang amuk massa, tawuran antar kampong, atau politisi kota yang berperilaku ‘kampungan’ – seolah menggambarkan bahwa orang Indonesia sudah tidak mempunyai kebanggaan lagi. Padahal bila penemuan anak bangsa itu (Indonesian Invention) dapat dibuat ajang secara rutin dengan mengambil tema-tema yang visionaries. Tahun 1991 PM Malaysia telah mencanangkan Visi Malaysia 2020 untuk mengantarkan negeri jiran bisa menjadi negara maju pada tahun 2020. Padahal zaman era Orde Baru, pak Harto pernah mencanangkan Indonesia Indonesia tinggal landas pada Pelita VI tahun 1998 lalu. Sayang pesawat yang bernama Indonesia itu ‘terjungkal’ sebelum sempat tinggal landas.

Ketika tahun 2014 masih jauh di depan mata, para elit negeri ini sibuk mempersiapkan untuk kepentingan ‘diri-sendiri’ dan bukan untuk anak negeri yang butuh kebanggaan bersama itu. Pada saat jaman orde baru kita masih punya kebanggaan sebagai orang Indonesia. Saat itu Bung Karno punya prinsip bahwa negara belum maju tetap harus punya martabat (harga diri) sehingga tidak bisa diremehkan oleh negara manapun. Mestinya setelah sekian puluh tahun Indonesia merdeka, martabat dan kebanggaan itu kian bertambah.


Banuayu, 12 April 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar