Wooww…,
kok ada kepemimpinan yang warna-warni? Maksudnya bukan begitu bro. The Coloring Leadership di sini adalah
bagaimana kepemimpinan seseorang itu bisa ‘mewarnai’ kepimpinannya. Mau bukti?
Seorang kepala daerah (Bupati) yang mempunyai
background medis (dokter) – suatu ketika ditanya oleh wartawan apa resepnya ia
berhasil memimpin daerahnya? Sang Bupati menjelaskan bahwa ia punya resep
sederhana bagaimana ia menjalankan roda pemerintahan yang dipimpinnya dengan
menerapkan background-nya sebagai seorang dokter. Menurut dia, bahwa seorang
dokter pantang memberikan obat apapun terhadap seorang pasien – sebelum ia
memeriksa atau mendiagnosa si pasien. Begitu juga dengan kondisi masyarakat
yang dipimpinnya. Adalah sesuatu yang naïf bila permasalahan yang dihadapinya
akan terselesaikan bila ia tidak tahu ‘apa penyakitnya’. Dengan kata lain root cause suatu persoalan harus
dituntaskan terlebih dahulu sebelum dicari solusinya!
Suatu
ketika di salah satu kementerian bagian kehutanan dipimpin oleh seorang
berlatar belakang sarjana hukum. Hal yang pertama dilakukan oleh sang menteri
adalah menata ulang peraturan perundang-undangan di jajarannya. Setelah itu ia
memangkas segala bentuk aturan birokrasi yang menimbulkan efek biaya tinggi
(high cost effect) bagi investor yang berminat di bagian industri kehutanan.
Selanjutnya ia menertibkan izin peruntukan bagi hak pengusahaan hutan dan
memberantas illegal logging!
Walhasil, dengan background sebagai
sarjana hukum, sang menteri telah ‘mewarnai’ kepemimpinannya dengan menjalankan
prosedur sesuai hukum yang berlaku.
Seorang
Walikota Surabaya Tri Rismaharini merupakan salah seorang yang telah ‘mewarnai’
kepemimpinannya (coloring leadership).
Karena pernah menjabat kepala Dinas Kebersihan
dan Pertamanan (DKP) Surabaya dan hingga saat ia
menjadi Walikota, ia getol sekali membangun taman di kota
Surabaya.
Bahkan dalam acara Mata Nadjwa di Metro TV tanggal 18 April 2012 lalu, sempat
dikatakan bahwa sang walikota dengan sebutan Bu “Giman” alias ibu Walikota yang
“Gila Taman”. Menanggapi hal tersebut bu Tri Rismaharini tertawa kecil dan
menjelaskan bahwa ia memimpikan suatu saat warga kota
Surabaya dapat berkumpul di suatu taman – dimana
antara warga yang muda dan tua, antara si kaya dan si miskin bisa berada dalam
suatu taman kota
yang representative dan modern bagi semua warganya
Ketika
pak Habibie menjadi Menristek, banyak siswa-siswa SMA saat itu termasuk penulis
merasa bangga bisa berpikir dan punya prestasi seperti beliau. Saat itu sebagai
anak muda kita sudah akrab dengan istilah High
Tech. Nah, ketika saat ini banyak pejabat (kepala daerah) yang terlibat
kasus korupsi, tentunya kita tidak ingin mengikuti jejak mereka bukan? The Coloring Leadership adalah Manual Book bagi siapapun
pemimpin yang berprestasi dan mempunyai track
record baik yang berjuang demi kemajuan bangsa dan negaranya. Success story pemimpin yang berhasil
menjalankan amanah sewaktu kepemimpinannya itu seolah menjadi tinta emas bagi
generasi selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar