Kamis, 19 April 2012

The Coloring Leadership



Wooww…, kok ada kepemimpinan yang warna-warni? Maksudnya bukan begitu bro. The Coloring Leadership di sini adalah bagaimana kepemimpinan seseorang itu bisa ‘mewarnai’ kepimpinannya. Mau bukti? Seorang  kepala daerah (Bupati) yang mempunyai background medis (dokter) – suatu ketika ditanya oleh wartawan apa resepnya ia berhasil memimpin daerahnya? Sang Bupati menjelaskan bahwa ia punya resep sederhana bagaimana ia menjalankan roda pemerintahan yang dipimpinnya dengan menerapkan background-nya sebagai seorang dokter. Menurut dia, bahwa seorang dokter pantang memberikan obat apapun terhadap seorang pasien – sebelum ia memeriksa atau mendiagnosa si pasien. Begitu juga dengan kondisi masyarakat yang dipimpinnya. Adalah sesuatu yang naïf bila permasalahan yang dihadapinya akan terselesaikan bila ia tidak tahu ‘apa penyakitnya’. Dengan kata lain root cause suatu persoalan harus dituntaskan terlebih dahulu sebelum dicari solusinya!

Suatu ketika di salah satu kementerian bagian kehutanan dipimpin oleh seorang berlatar belakang sarjana hukum. Hal yang pertama dilakukan oleh sang menteri adalah menata ulang peraturan perundang-undangan di jajarannya. Setelah itu ia memangkas segala bentuk aturan birokrasi yang menimbulkan efek biaya tinggi (high cost effect) bagi investor yang berminat di bagian industri kehutanan. Selanjutnya ia menertibkan izin peruntukan bagi hak pengusahaan hutan dan memberantas illegal logging! Walhasil, dengan background sebagai sarjana hukum, sang menteri telah ‘mewarnai’ kepemimpinannya dengan menjalankan prosedur sesuai hukum yang berlaku.
Seorang Walikota Surabaya Tri Rismaharini merupakan salah seorang yang telah ‘mewarnai’ kepemimpinannya (coloring leadership). Karena pernah menjabat kepala Dinas  Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Surabaya dan hingga saat ia menjadi Walikota, ia getol sekali membangun taman di kota Surabaya. Bahkan dalam acara Mata Nadjwa di Metro TV tanggal 18 April 2012 lalu, sempat dikatakan bahwa sang walikota dengan sebutan Bu “Giman” alias ibu Walikota yang “Gila Taman”. Menanggapi hal tersebut bu Tri Rismaharini tertawa kecil dan menjelaskan bahwa ia memimpikan suatu saat warga kota Surabaya dapat berkumpul di suatu taman – dimana antara warga yang muda dan tua, antara si kaya dan si miskin bisa berada dalam suatu taman kota yang representative  dan modern bagi semua warganya

Ketika pak Habibie menjadi Menristek, banyak siswa-siswa SMA saat itu termasuk penulis merasa bangga bisa berpikir dan punya prestasi seperti beliau. Saat itu sebagai anak muda kita sudah akrab dengan istilah High Tech. Nah, ketika saat ini banyak pejabat (kepala daerah) yang terlibat kasus korupsi, tentunya kita tidak ingin mengikuti jejak mereka bukan? The Coloring Leadership adalah Manual Book bagi siapapun pemimpin yang berprestasi dan mempunyai track record baik yang berjuang demi kemajuan bangsa dan negaranya. Success story pemimpin yang berhasil menjalankan amanah sewaktu kepemimpinannya itu seolah menjadi tinta emas bagi generasi selanjutnya.

Banuayu, 19 April 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar