Kesulitan terbesar untuk
membangun infrastruktur di Papua adalah masalah biaya (cost) yang sangat besar.
Sebagai perbandingan jika 1 zak semen seharga 150 ribu, maka di Papua harganya
akan meningkat menjadi 10 kali lipat! Mungkin dengan dasar itulah proyek
pengadaan infrastruktur di sana menjadi tersendat. Oleh sebab itu pembangunan
di Papua haruslah mencari ’strategi khusus’. Khusus di sini maksudnya bagaimana
pembangunan di Papua haruslah bisa mengakomodir potensi alam dan sumber daya
manusia dengan peluang yang ’cocok’ dengan kondisi kekinia Papua. Adalah hal
yang contra produktif bila menerapkan strategi pembangunan di Papua dengan
daerah Jawa atau provinsi lainnya di Indonesia. Sebab setiap daerah punya
potensi dan karakteristik yang berbeda satu sama lainnya.
Dalam tulisan saya terdahulu
sempat dipertanyakan bagaimana seandainya Papua menjadi Provinis Olah Raga?
Mungkin kedengarannya kurang keren atau prestisius.Tapi tahukah Anda bahwa
negara-negara maju saat ini justru sedang menggalakkan pembangunan
infrastruktur olah raga di negara mereka. Perhelatan Piala Eropa 2012 lalu di
Polandia-Ukraina membuktikan bahwa negara-negara Eropa Timur saat ini kelihatan
kemajuannya dengan telah dibangunnya stadion dan saraana olah raga kelas dunia di negara
mereka. Bahkan transaksi antar pemain sepak bola yang direkrut oleh klub-klub
sepak bola Eropa menunjukkan kecendrungan meningkat dari tahun ke tahun. Anda
dan saya mungkin terhenyak bila melihat ada pemain sepak bola yang dikontrak
seharga 100 hingga 500 milyar rupiah untuk bermain sepak bola di klub tertentu
di Eropa. Jadi memfokuskan Papua menjadi provinsi yang mempunyai kekhususan
(misalnya olah raga) bukanlah hal yang merendahkan gengsi atau martabat.
Atau pemerintah dan rakyat
Papua dapat juga membuat suatu terobosan dengan memfokuskan provinsi ini
menjadi daerah wisata alam dan laut (bahari). Bukankah provinsi Bali juga tidak
memiliki sumber kekayaan alam namun dengan industri wisata dan budaya yang
mereka miliki, mejadikan provinsi Bali sebagai pusat wisata utama di Indonesia
maupun dunia! Atau bila perlu orang Papua difokuskan untuk dapat menjadi
nelayan memiliki keahlian sebagaimana yang dimiliki oleh nelayan Jepang atau
Amerika yang dapat menangkap ikan-ikan komoditas ekspor ke manca negara. Tidak
ada yang tidak mungkin bila kita bekerja keras, bekerja sama dan bekerja cerdas
untuk mewujudkan cita-cita luhur tersebut.
Merajut Kemakmuran di Tanah Papua
Ada pepatah yang mengatakan
bahwa Kota Roma dibangun tidak dalam sehari. Perlu waktu dan sumber daya
(manusia, modal, peralatan dan teknologi) untuk mewujudkan suatu kota atau
provinsi impian. Provinsi Papua haruslah dijadikan pilot project untuk dapat
membangun sumber daya manusia dan mega proyek. Bila perlu siapapun presiden RI periode 2014 nantinya – dalam salah satu fokus
kerja kabinetnya untuk dapat mewujudkan agar provinsi Papua dapat menjadi salah
satu provinsi andalan di Indonesia. Tidak cukup membangun Provinsi Papua dengan
slogan atau pidato an sich. Atau juga membangun Papua dengan Undang-Undang atau
Keppres semata. Membangun provinsi Papua haruslah dimulai dengan semangat
kebersamaan hati, kerja sama dan kerja keras secara Nasional.
Banuayu, 02 Juli 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar