Senin, 02 Juli 2012

Majulah Papua-ku! (Bagian Ketiga Tulisan)



Kesulitan terbesar untuk membangun infrastruktur di Papua adalah masalah biaya (cost) yang sangat besar. Sebagai perbandingan jika 1 zak semen seharga 150 ribu, maka di Papua harganya akan meningkat menjadi 10 kali lipat! Mungkin dengan dasar itulah proyek pengadaan infrastruktur di sana menjadi tersendat. Oleh sebab itu pembangunan di Papua haruslah mencari ’strategi khusus’. Khusus di sini maksudnya bagaimana pembangunan di Papua haruslah bisa mengakomodir potensi alam dan sumber daya manusia dengan peluang yang ’cocok’ dengan kondisi kekinia Papua. Adalah hal yang contra produktif bila menerapkan strategi pembangunan di Papua dengan daerah Jawa atau provinsi lainnya di Indonesia. Sebab setiap daerah punya potensi dan karakteristik yang berbeda satu sama lainnya.

Dalam tulisan saya terdahulu sempat dipertanyakan bagaimana seandainya Papua menjadi Provinis Olah Raga? Mungkin kedengarannya kurang keren atau prestisius.Tapi tahukah Anda bahwa negara-negara maju saat ini justru sedang menggalakkan pembangunan infrastruktur olah raga di negara mereka. Perhelatan Piala Eropa 2012 lalu di Polandia-Ukraina membuktikan bahwa negara-negara Eropa Timur saat ini kelihatan kemajuannya dengan telah dibangunnya stadion dan  saraana olah raga kelas dunia di negara mereka. Bahkan transaksi antar pemain sepak bola yang direkrut oleh klub-klub sepak bola Eropa menunjukkan kecendrungan meningkat dari tahun ke tahun. Anda dan saya mungkin terhenyak bila melihat ada pemain sepak bola yang dikontrak seharga 100 hingga 500 milyar rupiah untuk bermain sepak bola di klub tertentu di Eropa. Jadi memfokuskan Papua menjadi provinsi yang mempunyai kekhususan (misalnya olah raga) bukanlah hal yang merendahkan gengsi atau martabat.

Atau pemerintah dan rakyat Papua dapat juga membuat suatu terobosan dengan memfokuskan provinsi ini menjadi daerah wisata alam dan laut (bahari). Bukankah provinsi Bali juga tidak memiliki sumber kekayaan alam namun dengan industri wisata dan budaya yang mereka miliki, mejadikan provinsi Bali sebagai pusat wisata utama di Indonesia maupun dunia! Atau bila perlu orang Papua difokuskan untuk dapat menjadi nelayan memiliki keahlian sebagaimana yang dimiliki oleh nelayan Jepang atau Amerika yang dapat menangkap ikan-ikan komoditas ekspor ke manca negara. Tidak ada yang tidak mungkin bila kita bekerja keras, bekerja sama dan bekerja cerdas untuk mewujudkan cita-cita luhur tersebut.

Merajut Kemakmuran di Tanah Papua

Ada pepatah yang mengatakan bahwa Kota Roma dibangun tidak dalam sehari. Perlu waktu dan sumber daya (manusia, modal, peralatan dan teknologi) untuk mewujudkan suatu kota atau provinsi impian. Provinsi Papua haruslah dijadikan pilot project untuk dapat membangun sumber daya manusia dan mega proyek. Bila perlu siapapun presiden RI periode 2014 nantinya – dalam salah satu fokus kerja kabinetnya untuk dapat mewujudkan agar provinsi Papua dapat menjadi salah satu provinsi andalan di Indonesia. Tidak cukup membangun Provinsi Papua dengan slogan atau pidato an sich. Atau juga membangun Papua dengan Undang-Undang atau Keppres semata. Membangun provinsi Papua haruslah dimulai dengan semangat kebersamaan hati, kerja sama dan kerja keras secara Nasional.

Banuayu, 02 Juli 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar