Senin, 02 Juli 2012

Majulah Papua-ku! (Bagian Kedua Tulisan)


 Banyak ceritera sukses suatu daerah atau suku di tanah air yang bila dilihat dari segi kekayaan alamnya – daerah tersebut boleh dikatakan daerah yang minus. Namun ada beberapa daerah yang tidak terlalu peduli dengan modal sumber daya alamnya, tapi tetap mengedepankan sumber daya manusianya. Pendidikan merupakan intangible asset bagi setiap daerah di Indonesia. Daerah yang sdmnya bagus – meskipun kekayaan alam daerahnya tidak ada – masih mempunyai harapan untuk menjadi daerah yang maju. Bandingkan dengan daerah yang awalnya mempunyai sumber kekayaan alam yang besar, namun karena over exploitation dan tidak mempersiapkan sumber daya yang terdidik – lambat-laun tetap menjadi daerah yang tidak berkembang. Bahkan bisa jadi kemiskinan akan langgeng bercokol di daerah mereka.

The Power of Education

Ada keyakinan pada orang tua kita dulu bahwa mereka (orang tua –red) rela hidup apa adanya, yang penting anak-anak mereka dapat melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya. Memiliki pendidikan yang tinggi merupakan modal untuk dapat memiliki pekerjaan, akses dan relasi yang lebih luas dan berkualitas. Ada suatu dialog dalam film tentang Afrika dimana seorang bule agak terkejut melihat seorang anak Afrika yang ternyata bisa berbahasa Inggris. Oleh sang bapak dijelaskan bahwa ia sengaja mendidik anaknya agar bisa berbahasa Inggris supaya kehidupannya lebih baik daripada orang tuanya. Atas penjelasan sang orang tua si anak, si bule menyimpulkan bahwa you must speak English for better future!

Tidak dapat dipungkiri juga bahwa kemajuan negara manapun di dunia ini pastilah didukung oleh tingkat pendidikan yang tinggi dan bermutu. Jepang termasuk negara yang kurang memperhatikan aspek penguasaan bahasa Inggris bagi warganya. Tapi jangan ditanya bagaimana dengan sistem pendidikan di Jepang yang menerapkan standar disiplin dan kualitas tinggi terhadap murid-murid sekolah mereka. Orang Jepang mempunyai prinsip menguasai ilmu dan penerapannya. Sehingga aspek penguasaan bahasa selain bahasa Jepang dikesampingkan.

Pendapat seorang Jusuf Kalla, kala beliau masih menjadi wapres yang mengatakan bahwa bila ada perbedaan mutu pendidikan sekolah di Jawa dengan Papua, maka janganlah membuat standar kelulusan siswa di Papua di down grade, tapi lakukan perbaikan mutu guru dengan memberikan kompetensi dan sertifikasi yang standar nasional serta membangun infrastruktur yang sama baiknya  dengan saudara-saudaranya di pulau Jawa. Bila mutu guru dan fasilitas sudah terpenuhi – bukan tidak mungkin prestasi putera-puteri terbaik Papua akan muncul dengan gilang-gemilang. Daerah yang mutu sumber dayanya hebat, akan membuat negara menjadi kuat dan bermartabat!



Banuayu, 02 Juli 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar